Assalamualaikum... maafkan saya kerana sudah lama tidak meng'update' blog saya... Di sini saya ingin kisahkan sebuah kisah yang terjadi Rasulullah.
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah, ada seorang pengemis buta yang hari demi hari apabila ada orang mendekatinya dia selalu berkata.
"Muhammad gila, Muhammad pendusta, Muhammad tukang sihir, apabila kalian mendekatinya, kalian akan dipengaruhinya."
Tidak kira siapa yang datang kepadanya, pengemis Yahudi itu pasti akan menghasut mereka supaya membenci Nabi Muhammad, Rasulullah SAW. Bermacam-macam kata-kata kesat dilemparkan walaupun pengemis tersebut langsung tidak mengenali baginda.
Sikap dan kata-kata buruk yang dilemparkan oleh pengemis Yahudi itu sampai ke pengetahuan Rasulullah SAW. Namun demikian, Rasulillah tidak mengendahkannya. Sebaliknya, setiap pagi Rasulullah mendatangi si pengemis itu dengan membawakan makanan. Tanpa berucap sepatah kata pun, baginda menyuapkan makanan yang dibawanya ke mulut pengemis.
Si pengemis Yahudi yang buta kedua-dua belah matanya itu mengunkyah makanan tersebut. Habis makan, dia mengucapkan terima kasih tanpa mengetahui orang yang membuat kebaikan kepadanya tadi adalah Rasulullah SAW.
Baginda terus melakukan hal ini setiap pagi sampailah baginda wafat. Sepanjang baktinya itu, tidak pernah sekalipun Rasulullah memperkenalkan dirinya kepada pengemis Yahudi buta itu.
Setelah wafatnya Rasulullah, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Dia menunggu-nuggu di manakah perginya lelaki yang suka memberikannya makanan dan melayannya bagai saudara sendiri. Tapi penantian pengemis Yahudi hanyalah sia-sia kerana lelaki budiman yang ditunggunya itu telah pun wafat.
Suatu hati sahabat baik Rasulullah yakni Saidina Abu Bakar r.a berkunjung ke rumah anaknya, Saidatina Aisya r.a yang merupakan isteri Rasulullah. Abu Bakar bertanya kepada Aisyah, "Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?"
Aisyah menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah ahli sunah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja."
"Apakah itu?" tanya Abu Bakar.
"Setiap pagi Rasulullah akan pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana, kemudian menyuapkan ke mulutnya," kata Aisyah.
Keesokkan harinya, Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawakan makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar dekati pengemis tersebut dan pengemis itu mula berkata-kata apabila menyedari ada orang mendekatinya.
"Muhammad gila, Muhammad pembohong, Muhammad pendusta, Muhammad tukang sihir," hina pengemis itu. Abu Bakar berasa sayu. Sedih sekali mendengarkannya.
Lantas, Abu Bakar memberikan makanan kepadanya. Ketika Abu Bakar mula menyuapkan makanan tersebut, si pengemis Yahudi yang buta itu tiba-tiba marah dan mengherdik, "Siapakah kamu?"
Abu Bakar menjawab, "Aku orang yang biasa menyuapkan makanan untukmu ada setiap pagi."
"Bukan! Engkau jangan membohongiku!" bantah si pengemis buta itu.
Abu Bakar terkejut, lantas bertanya, "Kenapa engkau berkata begitu?"
Jawab pengemis, "Sebab apabila dia datang kepadaku, tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapkan makanan itu kedalam mulutku, tapi terlebih dahylu akan dihaluskan makanan tersebut, setelah itu barulah dia berikan padaku."
Abu Bakar tidak dapat menahan air matanya. Beliau menangis dan terpaksa mengaku siapa dirinya yang sebenar. "Aku bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang daripada sahabatnya kerana orang yang mulia itu telah tiada. Dia adalah Nabi Muhammad, Rasulullah SAW."
"Muhammad?" soal pengemis buta itu, terperanjat dengan apa yang baru didengarnya tadi. "Maksud kamu orang yang suapkan makanan ke mulutku pada setiap pagi itu adalah Muhammad?" sambung pengemis.
"Ya...Muhammad," jawab Abu Bakar.
Seketika itu juga pengemis Yahudi itu menangis mendengar penjelasan Abu Bakar.
"Selama ini aku selalu menghina dan memfitnahnya, dia tidak pernah memarahiku sedikit pun. Dia tetap juga mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi. Dia begitu mulia..." kata pengemis Yahudi sambil mengesat air matanya yang jatuh ke pipi.
Pengemis Yahudi buta itu bersyahadat di hadapan Abu Bakar pada saat itu juga. Mulai saat itu dia menjadi seorang Muslim.
Saturday, July 17, 2010
Memberi Kemaafan...
Posted by WanFarLee at 5:01 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment